Batu sudah di kuras kini ku lihat karang yg ada di gumi paer seperti di karang kmong,karang baru,karang sukun,
apa yang aku tau karang gumi paer tidak jauh berbeda nasip dgn batu gumi paer batu GP
kemana karang gumi paer pergi...?
Tidakkah kita sadari yang karang atau Batu apung telah di bawa keluar seperti ke china,dan nanti warga yg suka bermegah megahan akan membeli kembali karang gumi paer dgn bentuk berbeda,seperti kramik rumahnya yg berkilauan,piring mangkok yang istimewa dan vas bunga yang ex ex ex alias mahal,
kita menjual karang gumi paer lima guni hanya untuk membeli sekubik kramik lantai,padahal bahan asas pembuatan barang itu di korek dari Gumi paer,lihatlah sebuah lagi bentuk penelitian berbentuk tulisan ilmiah di SASAK ORG yang banyak menulis sumber alam yg bisa di manfaatkan dan di olah seperti kelapa,rumput laut dan banyak lagi.
Sebuah karang jika bisa marilah kita hargai dgn sejuta harga dgn menyiapkan SDM yang benar benar bisa memberdayakan setiap apa yang ada di gumi paer,
terkadang sangat sedih dgn apa yang di ungkapkan oleh seorang guru yang bernama Guru Rusydi yg menulis tentang siswa yg mencopy jawaban,dan ungkapan guru Rusydi yg mengatakan bahwa sekolah hanya mempersiapkan buruh perlu di renungkan,agar kita jangan hanya sekolah untuk kerja tapi untuk menimba ilmu.
Sang Ngeno