kedatangan para godek di hutan gumi paer sangat menekan dan membuat
penduduk gumi paer porak poranda, godek sudah mengusai gumi paer dan
merampas tanah yang subur terutama di lombok barat, para penduduk di
minta kerja membuka hutan untuk ditanami padi dan sayuran,dan di upah
makan dgn tempat makan yang di namakan tkor, dan setelah berhasil maka
hasil pertaniannya di ambil oleh godek, ini dapat kita ketahui dari
cerita godek dan tuntel, melihat keadaan itu maka para penggawa
kerajaan bersepakat untuk SBOQ PETAYAN, lagu dan pesan ini bisa kita
renungkan dan berbunyi,LE LA LO JE PANDIANG AIK JARAN TPADE SBOQ
PETAYAM, yang maksudnya semua masyarakat le <prempuan> la <bangsawan>
lo<lelaki> semuanya daripada kita mandi air kuda lebih baik kita
sembunyi,,, mulailah waktu itu di bentuk sebuah strategi persembunyian
yang di panggil RONGRONGSE artinya lebih kurang membentengi, dan bunyi
dari lagu ini adalah RONGRONGSE KPANDAR LEKAQ BUKIT SARA BAYAN
KTGONGGONGNE NDARAK LANGAN AMAq kake...! Pelaksanaan strategi ini bisa
di lihat di petanya, kemudian para pemimpin dulu membakar semangat
para penduduk dgn menyanyikan lagu LE LA BATE KADIANG KANCROT irama
kekompakan ini bisa di dengar sampai sekarang waktu mengangkat barang
berat ,yang lebih kurang maknanya
Le la bate kadiang kancrot< araan mate daripada jari dgn perot> juga
lagu semamgat lainnya adalah Tumtumbuk bangkolololiang gendang si lolo
liang tbuncang tbuncang pinceng nangkaq bawak ito bawak< jika sudah
terjebak apapun kita hadapi pejamkan mata sampai tumpah darah kita>
Khamis, 18 Ogos 2011
CERITA SEJARAH LOMBOK
SEJARAH LE LA LO JE
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan