Bertani

PEKERJA LADANG SAYUR MALAYSIA..indahnya pagiku di tengah ladang sayur kacang yang terhempar luas mengijau menjadikan teringat pada tanah airku yang jauh lebih luas dan subur,terasa sedih juga mengenang kampung,sinar surya menjadikanku tersadar dari lamunanku dan kembali menatap kacang panjang yang telah berbuah dgn lebatnya,dalam hati penuh azam mencontohi cara bertani orang malaysia yang jauh lebih maju dari kampung saya.kenapa saya bertani di negeri orang hanya sebagai buruh dapat gaji sebulan hampir 2juta,tapi di kampung saya hanya dapat makan,,? Pertanyaan dalam hati saya membuat kebingungan yang teramat dalam dan berusaha mencari tau,,kebingungan dalam hati di sadarkan oleh panggilan majikan yang menyuruhku menurunkan baja,aku segera menuju mobil malikan dan menurunkan pupuk,sambil aku mengangkat guni pupuk sempat aku bertanya kepada majikan ,'berapa harga pupuk ini bos..?'diapun menjawab'satu guni 100 ringgit' dari jawaban majikan itu aku membandingkan dengan harga kacang panjang ternyata harga pupuk masih lagi tidak jadi beban,pikirankupun melayang membayangkan dan berkesimpulan bahwa harga pupuk dan obat obatan di kampung saya tidak sebanding dengan harga hasil tani,apalagi kebiasaan petani mengambil pupuk dgn hutang dan dibayar setelah panen membuat beban bertambah,kesimpulan itu membawa keluhan dan harapan menjadi petani di kampung,setelah menurunkan pupuk aku menaikkan kacang panjang yang telah di kemas rapi,akupun kembali bertanya kepada majikan' bos mau di jual kemana kacang panjang ini,?? Dia menjawab acuh 'ke supermarket dan selebihnya di antar ke singapur.! Mendengar jawabannya aku ternganga heran,,,dan tersadar ketika majikanku membentak dan menertawakan aku karna terkejut dgn bentakan kuatnya,akupun malu sendiri dan kembali menyusun kemas kacang panjang diatas trak majikanku,setelah siap majikanpun menyuruh aku memupuk tanaman,aku segera mengambil peralatan dan memandang trak majikanku sambil dalam hatiku penuh membandingkan dan mengambil kesimpulan sendiri tentang bertani di malaysia dan kampungku.yang jauh perbedaannya baik dari harga pupuk,sayur,dan pemasaran....kebingunganku terjawab sudah akupun kembali memupuk tanaman.